Rabu, 19 Agustus 2020

KONFERENSI ASIA-AFRIKA

 

KONFERENSI ASIA-AFRIKA

 


            Dalam upaya meredakan ketegangan dan untuk mewujudkan perdamaian dunia, pemerintah Indonesia memprakarsai dan menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika (KAA). Usaha ini mendapat dukungan dari Negara-negara di asia dan afrika, dari konferensi ini terlihat adanya peran Indonesia mewujudkan perdamaian dunia.

1.        Latar belakang lahirnya Konferensi Asia-Afrika (KAA).

          Konferensi Asia-Afrika terjadi karena berbagai hal dasar pertimbangan diadakannya KAA, sebagai beriku:

·     Kenangan kejayaan masa lampau dari beberapa Negara dikawasan asia-afrika

·  Peran senasib sepenanggungan karena sama-sama merasakan masa penjajahan dan penindasan bangsa barat, kecuali Thailand.

·     Meningkatnya kesadaran bebangsa yang dimotori oleh golongan elite nasional atau terpelajar dan intelektual.

·        Adanya perang dingin antara blok barat dan blok timur

·        Memiliki pokok-pokok yang kuat dalam hal bangsa, agama, dan budaya.

·        Secara geografis letaknya berdekatan dan saling melengkapi satu sama lain.

          Sebelum konferensi asia-afrika dilaksanankan, terlebih dahulu diadakan konferensi pendahulu sebagai persiapan. Konferensi pendahulu yakni konferensi Kolombo dan konferensi Bogor.

2.     Konferensi Kolombo (Konfenrensi Pancanegara l)

          Konferensi pendahulu yang pertama diselenggarakan di kolombo, ibu kota Negara Sri Lanka pada tanggal 28 april dan 2 mei 195. Koferensi dihadiri lima orang perdana menteri diantaranya perdana menteri Pakistan ( Muhammad Ali Bogra), perdana menteri Sri Lanka (Sir John Kotelawala), perdana menteri Myanmar (U Nu), perdana menteri Indonesia (Ali Sastroamijoyo) dan menteri India (Jawaharlal Nehru)`

          Konferensi Kolombo membahas masalah Vietnam sebagai persiapan untuk menghadapi Konferensi di Jenewa, disamping itu koferensi kolombo secara aklamasi memutuskan akan mengadakan Konferensi asia-afrika dan pemerentih Indonesia ditunjuk sebagai penyelenggara. Kelima Negara yang wakilnya hadir dalam konferensi kolombo kemudian dikenal dengan nama Pancanegara, kelima Negara tiu disebut sebagai Negara sponsor.

3.     Konferensi Bogor (Konfenrensi Pancanegara ll).

          Konferensi pendahulu yang kedua diselenggarakan dibogor pada tanggal 22-29 Desember, Konferensi ini dihadiri pula perdana menteri Negara-negara peserta Konferensi Kolombo. Konferensi Bogor memutuskan hal-hal sebagai berikut:

·        Konferensi Asia-Afrika akan diselenggarkan di Bandung pada tanggal 18-2 april 1955.

·        Penetapan tujuan KAA dan menetapkan Negara-negara yang akan diundang sebagai Negara peserta konferensi Asia-Afrika di bandung.

·        Hal-hal yang akan dibicarakan dalam konferensi Asia-Afrika

·        Pemberian dukungan terhadap tuntunan Indonesia mengenai Irian Barat

4.     Konferensi Asia-Afrika

          Sesuai dengan rencana, konferensi Asia-Afrika yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 april 1955. Konferensi Asia-Afrika dihadiri oleh wakil-wakil dari 29 negara yang terdiri atas Negara pengundang dan Negara yang diundang. Adapun Negara-negara yang terlibat dalam konferensi Asia-Afrika sebagai berikut

·        Negara pengundang meliputi Indonesia, India , Pakistan, Sri Lanka dan Myanmar.

·        Negara yang diundang 24 negara terdiri dari 6 negara afrika dan 18 negara meliputi asia yakni Filipina, Thailan, Laos, Cina, Jepang, Vietnam utara, Vietnam selatan, Nepal, Afganistan, Irak, Iran, Saudi Arabia, Suriah, Yordania, Lebanon, Turki, Yaman dan Negara afrika yakni Mesir, Sudan, Etiopia, Liberia, Libia, dan Pantaai emas.

                   Siding konferensi terdiri atas siding terbuka untuk umum dan siding tertutup hanya bagi peserta konferensi. Dibentuk tiga komite yaitu Komite Politik, Komite Ekonomi, dan Komite Kebudayaan. Dalam konferensi telah membicarakan masalah yang menyangkut kepentingan Negara-negara Asia-Afrika khususnya dan Negara-negara di dunia pada umumnya, konferensi tersebur segera mengambil beberapa keputusan penting yakni

·        Memajukan kerja sama bangsa-bangsa Asia-Afrika dibidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan.

·        Menuntut kemerdekaan Aljazair, Tunisia, dan Maroko.

·        Mendukung tuntutan Indonesia atas irian barat dan tuntutan Yaman atas Aden.

·        Menentang diskriminasi ras dan kolonialisme dalam segala bentuk

·        Aktif mengusahakan perdamaian dunia.

5.     Prinsip Konferensi Asia-Afrika

          Konferensi Asia Afrika diBandung melahirkan suatu kesepakatan bersama yang merupakan pokok-pokok tindakan dalam usaha menciptakan perdamaian dunia. Ada sepuluh pokok yang dicetuskan dalam konferensi tersebut maka itu disebut Dasasila, dimana swpuluh pokok tindakan tersebut merupakan prinsip bersama, yang dikenal dengan Dasasila Bandung (Bandung Declaration).

          Adapun isi dari dasasila Bandung, sebagai berikut:

·        Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan, serta asas-asas kemanusiaan yang termuat dalam piagam PBB.

·        Menghormati kedaulatan dan integritas territorial semua bangsa.

·        Mengakui persamaan semua suku-suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar maupun kecil.

·        Tidak melakukan campur tangan dalam soal-soal Negara lain.

·        Menghormati hak-hak tiap bangsa untuk mempertahankan diri secra sendirian atau secara kolektif, yang sesuai dengan piagam PBB

·        Tidak melakukan takanan terhadap Negara-negara lain.

·        Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi terhadap integritas tertorial dan kemerdekaan Negara lain.

·        Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai seperti perundingan, persetujuan, dan lain-lain yang sesuai dengan piagam PBB

·        Memajukan kerja sama untuk kepentingan bersama

·        Menghormati hokum dan kewajiban-kewajiba internasional.

 

6.     Dampak konferensi Asia-Afrika

          Konferensi Asia-Afrika di Bandung telah membakar semangat dan menambah kekuatan moral para pejuang bangsa-bangsa Asia-Afrika yang pada masa itu tengah memperjuangakan kemerdekaan tanah air mereka, sehingga lahirlah sejumlah Negara merdeka di kawasan Asia-Afrika. Semua itu menandakan bahwa cita-cita dan semangat Dasasila Bandung semakain merasuk ke dalam tubuh bangsa-bangsa Asia-afrika.

          Konferensi Asia-Afrika juga telah menumbuhkan semangat solidaritas di antara Negara-negara Asia-Afrika, baik dalam mengahadapi masalah internasional maupun regional. Beberapa konferensi antara organisasi dari Negara-negara tersebut diselenggaraan, seperti konferensi Mahasiswa Asia-Afri, Konferensi Setiakawan Rakyat Asia-Afrika, Konferensi Wartawan Asia-Afrika, dan Konferensi Islam Asia-Afrika. Jiwa bandung dengan Dasasilanya telah mengubah pandangan dunia tentang hubungan Internasional. Bandung telah melahirkan paham Dunia ketiga Atau “Non-Aligned” terhadap dunia pertama Wasington, dan dunia Kedua Moscow. Jiwa Bandung telah mengubah juga struktur Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Forum PBB tidak lagi menjadi forum ekslusif barat atau timur saja.

 

0 komentar:

Posting Komentar