KONFERENSI
ASIA-AFRIKA
Dalam
upaya meredakan ketegangan dan untuk mewujudkan perdamaian dunia, pemerintah Indonesia
memprakarsai dan menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika (KAA). Usaha ini
mendapat dukungan dari Negara-negara di asia dan afrika, dari konferensi ini
terlihat adanya peran Indonesia mewujudkan perdamaian dunia.
1. Latar belakang lahirnya
Konferensi Asia-Afrika (KAA).
Konferensi Asia-Afrika terjadi karena
berbagai hal dasar pertimbangan diadakannya KAA, sebagai beriku:
· Kenangan kejayaan masa lampau
dari beberapa Negara dikawasan asia-afrika
· Peran senasib sepenanggungan
karena sama-sama merasakan masa penjajahan dan penindasan bangsa barat, kecuali
Thailand.
· Meningkatnya kesadaran bebangsa
yang dimotori oleh golongan elite nasional atau terpelajar dan intelektual.
·
Adanya perang dingin antara blok
barat dan blok timur
·
Memiliki pokok-pokok yang kuat
dalam hal bangsa, agama, dan budaya.
·
Secara geografis letaknya
berdekatan dan saling melengkapi satu sama lain.
Sebelum konferensi asia-afrika
dilaksanankan, terlebih dahulu diadakan konferensi pendahulu sebagai persiapan.
Konferensi pendahulu yakni konferensi Kolombo dan konferensi Bogor.
2.
Konferensi Kolombo (Konfenrensi
Pancanegara l)
Konferensi pendahulu yang pertama
diselenggarakan di kolombo, ibu kota Negara Sri Lanka pada tanggal 28 april dan
2 mei 195. Koferensi dihadiri lima orang perdana menteri diantaranya perdana
menteri Pakistan ( Muhammad Ali Bogra), perdana menteri Sri Lanka (Sir John
Kotelawala), perdana menteri Myanmar (U Nu), perdana menteri Indonesia (Ali Sastroamijoyo)
dan menteri India (Jawaharlal Nehru)`
Konferensi Kolombo membahas masalah Vietnam
sebagai persiapan untuk menghadapi Konferensi di Jenewa, disamping itu
koferensi kolombo secara aklamasi memutuskan akan mengadakan Konferensi
asia-afrika dan pemerentih Indonesia ditunjuk sebagai penyelenggara. Kelima Negara
yang wakilnya hadir dalam konferensi kolombo kemudian dikenal dengan nama
Pancanegara, kelima Negara tiu disebut sebagai Negara sponsor.
3.
Konferensi Bogor (Konfenrensi
Pancanegara ll).
Konferensi pendahulu yang kedua
diselenggarakan dibogor pada tanggal 22-29 Desember, Konferensi ini dihadiri
pula perdana menteri Negara-negara peserta Konferensi Kolombo. Konferensi Bogor
memutuskan hal-hal sebagai berikut:
·
Konferensi Asia-Afrika akan
diselenggarkan di Bandung pada tanggal 18-2 april 1955.
·
Penetapan tujuan KAA dan
menetapkan Negara-negara yang akan diundang sebagai Negara peserta konferensi
Asia-Afrika di bandung.
·
Hal-hal yang akan dibicarakan dalam
konferensi Asia-Afrika
·
Pemberian dukungan terhadap
tuntunan Indonesia mengenai Irian Barat
4.
Konferensi Asia-Afrika
Sesuai dengan rencana, konferensi
Asia-Afrika yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 april 1955. Konferensi
Asia-Afrika dihadiri oleh wakil-wakil dari 29 negara yang terdiri atas Negara pengundang
dan Negara yang diundang. Adapun Negara-negara yang terlibat dalam konferensi
Asia-Afrika sebagai berikut
·
Negara pengundang meliputi
Indonesia, India , Pakistan, Sri Lanka dan Myanmar.
·
Negara yang diundang 24 negara
terdiri dari 6 negara afrika dan 18 negara meliputi asia yakni Filipina,
Thailan, Laos, Cina, Jepang, Vietnam utara, Vietnam selatan, Nepal, Afganistan,
Irak, Iran, Saudi Arabia, Suriah, Yordania, Lebanon, Turki, Yaman dan Negara afrika
yakni Mesir, Sudan, Etiopia, Liberia, Libia, dan Pantaai emas.
Siding
konferensi terdiri atas siding terbuka untuk umum dan siding tertutup hanya
bagi peserta konferensi. Dibentuk tiga komite yaitu Komite Politik, Komite
Ekonomi, dan Komite Kebudayaan. Dalam konferensi telah membicarakan masalah
yang menyangkut kepentingan Negara-negara Asia-Afrika khususnya dan Negara-negara
di dunia pada umumnya, konferensi tersebur segera mengambil beberapa keputusan
penting yakni
·
Memajukan kerja sama
bangsa-bangsa Asia-Afrika dibidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
·
Menuntut kemerdekaan Aljazair,
Tunisia, dan Maroko.
·
Mendukung tuntutan Indonesia atas
irian barat dan tuntutan Yaman atas Aden.
·
Menentang diskriminasi ras dan
kolonialisme dalam segala bentuk
·
Aktif mengusahakan perdamaian
dunia.
5.
Prinsip Konferensi Asia-Afrika
Konferensi Asia Afrika diBandung
melahirkan suatu kesepakatan bersama yang merupakan pokok-pokok tindakan dalam
usaha menciptakan perdamaian dunia. Ada sepuluh pokok yang dicetuskan dalam
konferensi tersebut maka itu disebut Dasasila, dimana swpuluh pokok tindakan
tersebut merupakan prinsip bersama, yang dikenal dengan Dasasila Bandung (Bandung Declaration).
Adapun isi dari dasasila Bandung,
sebagai berikut:
·
Menghormati hak-hak dasar manusia
dan tujuan-tujuan, serta asas-asas kemanusiaan yang termuat dalam piagam PBB.
·
Menghormati kedaulatan dan
integritas territorial semua bangsa.
·
Mengakui persamaan semua
suku-suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar maupun kecil.
·
Tidak melakukan campur tangan
dalam soal-soal Negara lain.
·
Menghormati hak-hak tiap bangsa
untuk mempertahankan diri secra sendirian atau secara kolektif, yang sesuai
dengan piagam PBB
·
Tidak melakukan takanan terhadap Negara-negara
lain.
·
Tidak melakukan tindakan-tindakan
atau ancaman agresi terhadap integritas tertorial dan kemerdekaan Negara lain.
·
Menyelesaikan segala perselisihan
internasional dengan jalan damai seperti perundingan, persetujuan, dan
lain-lain yang sesuai dengan piagam PBB
·
Memajukan kerja sama untuk
kepentingan bersama
·
Menghormati hokum dan
kewajiban-kewajiba internasional.
6.
Dampak konferensi Asia-Afrika
Konferensi Asia-Afrika di Bandung
telah membakar semangat dan menambah kekuatan moral para pejuang bangsa-bangsa
Asia-Afrika yang pada masa itu tengah memperjuangakan kemerdekaan tanah air
mereka, sehingga lahirlah sejumlah Negara merdeka di kawasan Asia-Afrika. Semua
itu menandakan bahwa cita-cita dan semangat Dasasila Bandung semakain merasuk
ke dalam tubuh bangsa-bangsa Asia-afrika.
Konferensi Asia-Afrika juga telah
menumbuhkan semangat solidaritas di antara Negara-negara Asia-Afrika, baik
dalam mengahadapi masalah internasional maupun regional. Beberapa konferensi
antara organisasi dari Negara-negara tersebut diselenggaraan, seperti
konferensi Mahasiswa Asia-Afri, Konferensi Setiakawan Rakyat Asia-Afrika, Konferensi
Wartawan Asia-Afrika, dan Konferensi Islam Asia-Afrika. Jiwa bandung dengan
Dasasilanya telah mengubah pandangan dunia tentang hubungan Internasional. Bandung
telah melahirkan paham Dunia ketiga Atau “Non-Aligned”
terhadap dunia pertama Wasington, dan dunia Kedua Moscow. Jiwa Bandung telah
mengubah juga struktur Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Forum PBB tidak lagi
menjadi forum ekslusif barat atau timur saja.
0 komentar:
Posting Komentar