TOKOH-TOKOH NASIONAL
1. Ir. Soekarno

Presiden
Soekarno banyak memberikan gagasan-gagasan di dunia internasional.
Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika yang masihh belum merdeka dan
belum mempunyai hak untuk menentukan nasib bangsanya sendiri, hal ini mendorog
soekarno mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika pada tahun
1955 di bandung yang menghasilkan Dasasila Bandung. Ketimpangan dan konflik
akibat “bom waktu” yang ditinggalkan Negara-negara barat yang dicap masih
mementingkan imperialism dan colonialism, ketimpangan dan kekhawatiran akan
munculnya perang nuklir yang mengubah peradaban, keridak adilan badan-badan
dunia internasional dalam memecahkan konflik juga menjadi perhatiannya. Bersam
presiden Josep Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdul Nasser (Mesir), Mohhamda Ali
Jinnah (Pakistan),U Nu (Birma) dan Jawaharlal Nehru (India), Ir. Soekarno
mengadakan Konferensi Asia-Afrika yang membuat gerakan Non-Blok, berkat jasanya
banyak Negara-negara Asia-Afrika memperolah Kemerdekaannya.
2. Drs. Mohammad Hatta
Drs. Mohammad Hatta lahir di bukittinggi, sumatera barat pada tanggal 12 agustus 1920 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 14 maret 1980. Beliau adalah pejuang negarawan dan juga wakil presiden yang pertama. Pada tahun 1945. Hatta secara aklamasi diangkat menjadi wakil presiden pertama RI, bersama Bung Karno yang menjadi presiden RI sehari setelah beliau dan bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Pada
usia 17 tahun, Hatta lulus dari sekolah tingkat menengah (MULO). Lantas ia
bertolok ke Batavia untuk melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School. Hatta makin tajam
pemikirannya karena diasah dengan berbagai bacaan, pengalaman sebagai bendahara
JSB Pusat, perbincangan dengan tokoh-tokoh pergerakan asal minangkabau yang bermukim
di baravia, serta diskusi dengan temannya sesame anggota JSB. Pada tahun 1932,
Hatta kembali ke Indonesia dan bergabung dengan organisasi Club Pendidikan
Nasional Indonesia yang bertujuan meningkatkan kesadaran politik rakyat
Indonesia melalui proses pelatihan-pelatihan. Belanda kembali menangkap Hatta,
bersama Sutan Sjahrir, Ketua Club Pendidikan Nasional Indonesia pada bulan
februari 193. Hatta diasingkan ke Digul dan kemudian ke Banda selama 6 tahun.
3. Bung Tomo/Sutomo
Sutomo lahir di Surabaya, jawa timur, pada tanggal 3 oktober 1920. Sutomo lebih dikenal dengan sapaan akrab oleh rakyat sebagai Bung Tomo, adalah pahlawan yang terkenal karena perannya dalam membangkitkan semangat untuk melawan kembalinya penjajah belanda melalui tentara NICA, yang berakhir dengan pertemputan 10 November 1945 yang kini kita peringati sebagai hari pahlawan.
Bung
tomo pernah menjadi seorang jurnalis yang sukses, kemudian bergabung dengan
sejumlah kelompok politik dan sosial, ketika ia terpilih pada tahun 1944 untuk menjadi
anggota Gerakan Rakyat Baru yang di sponsori oleh jepang, hampir tak seorang
pun yang mengenali dia namun semua ini mempersiapkan Sutomo untuk perannya yang
sangat penting.
Setelah
kemerdekaan Indonesia, bung tomo sempat terjun dalam dunia politik pada tahun
1950-an, beliau pernah menjabat Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/
Veteran sekaligus Menteri Sosial Ad Interim pada 1955-1956 diera cabinet
Perdana Menteri Burhanuddin Harahap. Bung tomo juga tercatat sebagai anggota
DPR pada 1956-1959 yang mewakili partai Rakyat Indonesia. Namun bung tomo tidak
merasa bahagia dan kemudia menghilag dari panggung politik.
4. Jendral Abdul Haris Nasution
Abdul Haris Nasution merupakan tokoh yang lahir di Kotanopan, Sumatera Utara pada tannggal 3 desember 1981 dan meninggal di Jakarta 6 september 2000 saat umur 81 tahun. Ketika belanda membuka sekolah perwira cadangan Indonesia pada tahun 1940, Abdul Haris Nasution ikut masuk dan mendaftar disana kemudian nasution diangkat menjadi pembantu Letnan Disurabaya.
Ditahun
1942, beliau mengalami pertempuran pertamanya di Surabaya melawan jepang.
Setelah berhasil mengalahkan jepang dalam perang dunia ll bersama dengan eks-PETA,
nasution mendirikan Badan Soekarno Rakyat. Pada tahun 1946, Nasution dilantik
olehh presiden Soekarno dikenal dengan ahli perang gerilya dan dikenal sebagai
penggagas dwifungsi ABRI. Semua gagasan perang grilya Nasution dituangkan ke
dalam buku yang berjudul Fundamentals of
Guerilla Warfare.
0 komentar:
Posting Komentar