Rabu, 19 Agustus 2020

Profil Tokoh Nasional

TOKOH-TOKOH NASIONAL

 

 1. Ir. Soekarno

            Ir.Soekarno lahir di Blitar Jawa Timur, pada tanggal 6 juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun. Beliau merupakan presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 195-1966. Beliau memiliki peran penting dalam memerdekakan bangsa indonendonesiapenjajahan belanda, beliau juga merupakan salah satu penggagas ideologi pancasila. Ir. Soekarno adalah sosok proklamator kemerdekaan Indonesia bersama M. Hatta yang terjadi pada tanggal 17 agustus 1945.

            Presiden Soekarno banyak memberikan gagasan-gagasan di dunia internasional. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika yang masihh belum merdeka dan belum mempunyai hak untuk menentukan nasib bangsanya sendiri, hal ini mendorog soekarno mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 di bandung yang menghasilkan Dasasila Bandung. Ketimpangan dan konflik akibat “bom waktu” yang ditinggalkan Negara-negara barat yang dicap masih mementingkan imperialism dan colonialism, ketimpangan dan kekhawatiran akan munculnya perang nuklir yang mengubah peradaban, keridak adilan badan-badan dunia internasional dalam memecahkan konflik juga menjadi perhatiannya. Bersam presiden Josep Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdul Nasser (Mesir), Mohhamda Ali Jinnah (Pakistan),U Nu (Birma) dan Jawaharlal Nehru (India), Ir. Soekarno mengadakan Konferensi Asia-Afrika yang membuat gerakan Non-Blok, berkat jasanya banyak Negara-negara Asia-Afrika memperolah Kemerdekaannya.  

2. Drs. Mohammad Hatta

Drs. Mohammad Hatta lahir di bukittinggi, sumatera barat pada tanggal 12 agustus 1920 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 14 maret 1980. Beliau adalah pejuang negarawan dan juga wakil presiden  yang pertama. Pada tahun 1945. Hatta secara aklamasi diangkat menjadi wakil presiden pertama RI, bersama Bung Karno yang menjadi presiden RI sehari setelah beliau dan bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

            Pada usia 17 tahun, Hatta lulus dari sekolah tingkat menengah (MULO). Lantas ia bertolok ke Batavia untuk melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School. Hatta makin tajam pemikirannya karena diasah dengan berbagai bacaan, pengalaman sebagai bendahara JSB Pusat, perbincangan dengan tokoh-tokoh pergerakan asal minangkabau yang bermukim di baravia, serta diskusi dengan temannya sesame anggota JSB. Pada tahun 1932, Hatta kembali ke Indonesia dan bergabung dengan organisasi Club Pendidikan Nasional Indonesia yang bertujuan meningkatkan kesadaran politik rakyat Indonesia melalui proses pelatihan-pelatihan. Belanda kembali menangkap Hatta, bersama Sutan Sjahrir, Ketua Club Pendidikan Nasional Indonesia pada bulan februari 193. Hatta diasingkan ke Digul dan kemudian ke Banda selama 6 tahun.

3. Bung Tomo/Sutomo

            Sutomo lahir di Surabaya, jawa timur, pada tanggal 3 oktober 1920. Sutomo lebih dikenal dengan sapaan akrab oleh rakyat sebagai Bung Tomo, adalah pahlawan yang terkenal karena perannya dalam membangkitkan semangat untuk melawan kembalinya penjajah belanda melalui tentara NICA, yang berakhir dengan pertemputan 10 November 1945 yang kini kita peringati sebagai hari pahlawan.

            Bung tomo pernah menjadi seorang jurnalis yang sukses, kemudian bergabung dengan sejumlah kelompok politik dan sosial, ketika ia terpilih pada tahun 1944 untuk menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru yang di sponsori oleh jepang, hampir tak seorang pun yang mengenali dia namun semua ini mempersiapkan Sutomo untuk perannya yang sangat penting.

            Setelah kemerdekaan Indonesia, bung tomo sempat terjun dalam dunia politik pada tahun 1950-an, beliau pernah menjabat Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/ Veteran sekaligus Menteri Sosial Ad Interim pada 1955-1956 diera cabinet Perdana Menteri Burhanuddin Harahap. Bung tomo juga tercatat sebagai anggota DPR pada 1956-1959 yang mewakili partai Rakyat Indonesia. Namun bung tomo tidak merasa bahagia dan kemudia menghilag dari panggung politik.

4. Jendral Abdul Haris Nasution

 

            Abdul Haris Nasution merupakan tokoh yang lahir di Kotanopan, Sumatera Utara pada tannggal 3 desember 1981 dan meninggal di Jakarta 6 september 2000 saat umur 81 tahun. Ketika belanda membuka sekolah perwira cadangan Indonesia pada tahun 1940, Abdul Haris Nasution ikut masuk dan mendaftar disana kemudian nasution diangkat menjadi pembantu Letnan Disurabaya.

            Ditahun 1942, beliau mengalami pertempuran pertamanya di Surabaya melawan jepang. Setelah berhasil mengalahkan jepang dalam perang dunia ll bersama dengan eks-PETA, nasution mendirikan Badan Soekarno Rakyat. Pada tahun 1946, Nasution dilantik olehh presiden Soekarno dikenal dengan ahli perang gerilya dan dikenal sebagai penggagas dwifungsi ABRI. Semua gagasan perang grilya Nasution dituangkan ke dalam buku yang berjudul Fundamentals of Guerilla Warfare.

           

 


0 komentar:

Posting Komentar