Selasa, 04 Agustus 2020

Reformasi Di Indonesia

      

Latar Belakang Terjadinya Reformasi Di Indonesia

 

        Seperti yang kita ketahui bahwa sebelum masa reformasi,  indonesia berada dibawah pemerintahan orde baru, terjadinya peristiwa reformasi 1998 tidak dapat dipisahakan dari peristiwa masa orde baru. ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadi reformasi diantara nya adalah 

1.     Krisis Kepercayaan

Dalam pemerintahan orde baru telah berkembang KKN yang di laksanankan secara terselunumg maupn secara terang-terangan. Hal inilah yang mengakibatkan munculnya ketidak percayaan rakyat terhadap pemerintah.

2.     Krisis Politik

Pada dasarnya secara de jure (secara hukum) kedaulatan rakyat tersebut dilakukan oleh MPR sebagai wakil-wakil rakyat dari rakyat, akan tetapi secara de facto (dalam kenyataannya) anggots MPR  sudah diatur. Sehingga sebagian besar anggota MPR tersebut diangkat berdasarkan pada ikatan kekeluargaan (nepotisme).

Perpolitikan pada masa orde baru memang bersifat represif, yakni adanya tekanan yang kuat dari pemerintahan pihak oposisi atau orang-orang yang berpikir kritis, dimana ciri-ciri kehidupan politik yang represif di antaranya :

·        Setiap orang yatau kelompokyang mengkritik kebijakan pemerintah akan di tuduh sebagai tindakan subversif (menentang Negara Kesatuan Republik indonesia

·        Pelaksanaan Lima Paket UU politik yang melahirkan demokrasi semu atau demokrasi rekayasa`

·        Terjadinya KKN yang meraja lela dan masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk mengontrolnya.

·        Pelaksanaan dwifungsi ABRI yang memasung kebebasan setiap warga sipil untuk ikut berpartisipasi dalam pemerintahan

·        Terciptanya masa kekuasaan presiden yang tak terbatas, meskipun soeharto terpilih menjadi presiden melalui sidang umum MPR, namun pemilihan tersebut tidak demokratis.

 

3.     Krisis hukum

Pelaksanaan hukum pada masa orde baru terdapat banyak ketidak adilan, seperti kekuasaan kehakiman yang dinyatakan pada pasal 24 UUD 1945 bahwa kehakiman memiliki kekuasaan yang merdeka dan terlepas dari kekuasaan pemerintahan (eksekutif). Hakim juga sering dijadikan sebagai alat pembenaran atas tindakan dan kebijikan pemerintah atau sering terjadi rekayasa dalam proses peradilan apabila itu menyangkut penguasa, keluarga kerabat serta para pejabat negara.

4.     Krisis Ekonomi

Dimana ada nya krisis ekonomi membuat keadaan menjadi tidak terkendali, krisis ekonomi yang melanda indonesia saat itu tidak dapat dipisahkan dari berbagai kondisi diantaranya:

·        Utang luar negeri indonesia yang sangat besar menjadi penyebab terjadi nya krisis ekonomi. Utang yang menjadi tanggungan negara hingga 6 februari 1998 mencapai53,426 miliar dolar AS, sedangakn utang swasta mencapai 73,962 miiar dolar AS.

·        Industrialisasi, pemerintah orde baru ingin menjadikan negara Republik Indonesia seabagai negara industri, akan tetapi keinginan itu tidak sesuai dangan kondisi masyarakatt indonesia di karenakan masyrakat indonesia merupakan sebuah masyarakat agraris dengan tingkat pendidikan yang sangat rendah..

·        Pemerintah sentralistis. Pemerintah orde baru sifatnya sangat sentralistis, sehingga semua kebijakan ditentukan dari pusat. Oelh karena itu peran pemerintah pusat sangat menetukan dan pemerintah daerah hanya sebagai  pepanjangan tangan pemerintah pusat, pelaksanaan politik sentralistis ini terlihat dari sebagian besar kekayaan di daerah-daerah dingakut ke pusat. Hal ini menimbulkan ketidak peuasan pemrintah dan rakyat di daerah terhadap pemerintah pusat.

·        Krisis moneter tidak hanya menimbulkan kesulitan keuangan negara, tetapi juga telah menghancurkan keungan nasional/ memasuki tahu anggaran 1998/1999 krisis moneter telah memengaruhi aktivitas ekonomi lainnya. Kondisi perekonomian semakain memburuk karena pada akhir 1997 persedian sembako di pasar mulai menipis, hal ini mengakibatkan harga-harga barang naik secara tidak terkendali.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar